Jumat, 23 Mei 2014

Pemblokiran ATM Mandiri


BANK MANDIRI BLOKIR 1000 ATM NASABAH




JAKARTA - Kejahatan perbankan makin menjadi tren beberapa waktu belakangan. Baru-baru ini, Bank Mandiri dikabarkan mendapat ancaman kejahatan berupa skimming (duplikasi) kartu ATM nasabahnya. Atas ancaman tersebut, pihak Bank Mandiri memblokir lebih dari 1.000 kartu ATM nasabahnya, dan akan melapor ke Bareskrim Polri.
Informasi yang diperoleh Jawa Pos (induk Jambi Independent), Bank Mandiri memblokir kartu ATM sejumlah nasabah yang diduga hendak diskimming. Pemblokiran dilakukan pada hari Sabtu (10/5) dan Minggu (11/5) lalu, sehingga membuat beberapa nasabah tidak bisa menggunakan kartu ATM-nya. Namun, sejak Senin (12/5) lalu nasabah sudah bisa mengganti kartu ATM-nya dengan yang baru.
"Berdasarkan informasi yang kami dapat, akhirnya kami langsung melakukan tindakan pencegahan, berupa pemblokiran kartu ATM nasabah. Ini sebagai langkah preventif untuk melindungi kepentingan nasabah," ujar Senior Vice President Corporate Secretary Group Bank Mandiri, Nixon LP Napitupulu saat dihubungi, kemarin (13/5).
Namun, Nixon belum bisa menjelaskan secara rinci modus kejahatan perbankan tersebut. Kendati begitu pihaknya langsung melakukan langkah pencegahan. " Yang pasti yang diblokir di atas 1.000," ungkap dia.
Nixon membantah telah terjadi pembobolan terhadap dana di rekening nasabah Bank Mandiri, seperti marak diberitakan di berbagai media. "Kami perlu meluruskan bahwa tidak benar terjadi hacking dan pembobolan dana di Bank Mandiri," ujarnya.
Bank Mandiri juga menyatakan kesiapannya untuk mengganti kartu milik nasabah yang bermasalah. Karenanya penggantian kartu tidak akan dipungut biaya alias gratis.
Terkait hal itu, Nixon mengaku, Bank Mandiri sudah menginfokan kepada nasabahnya melalui pesan singkat (SMS) terkait pemblokiran kartu ATM.
Hanya saja, info yang disebar melalui SMS tersebut tidak semua terkirim ke nasabah, karena tak sedikit nasabah yang mengganti nomor ponselnya. "Isi SMS tersebut adalah permintaan agar mereka datang ke kantor cabang untuk ganti kartu. Penggantian kartu ini tidak dibebankan biaya atau ditukar secara gratis," pungkasnya.
Sebelumnya, pada Senin (12/5) lalu, puluhan nasabah Bank Mandiri KCP Jakarta Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) berbondong-bondong melakukan pemblokiran rekening. Hal itu mereka lakukan karena disinyalir telah terjadi pembobolan terhadap dana di rekening nasabah Bank Mandiri.
Menurut kesaksian salah seorang nasabah PT Bank Mandiri, saat akan melakukan transaksi melalui ATM, langsung tertulis bahwa kartu ATM-nya telah diblokir. Nasabah yang terkena blokir adalah mereka yang melakukan transaksi pada Sabtu dan Minggu lalu (10-11/5) serta memiliki dana di atas Rp 10 juta. Sementara yang tidak melakukan transaksi pada hari tersebut dan dananya di bawah Rp 10 juta tidak diblokir.
Sementara itu, Kasubdit Perbankan Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Umar Sahid menjelaskan, pihak Bank Mandiri telah menemui pihaknya untuk berkoordinasi seputar ancaman tersebut. "Kami sebatas mengklarifikasi kejadian tersebut. Lalu, kami sarankan agar Bank Mandiri membuat laporan," terangnya saat dikorfirmasi kemarin.
Menurut Umar, rencananya Bank Mandiri baru akan melapor hari ini. Kemarin, mereka meminta waktu untuk melengkapi data-data yang diperlukan, termasuk dugaan bentuk kejahatannya. Untuk saat ini, penyidik masih menunggu langkah yang akan dilakukan Bank Mandiri. Pihaknya memastikan bakal langsung menindaklanjuti laporan tersebut.
Disinggung apakah sudah ada kejadian serupa sebelumnya, Umar menyatakan belum bisa memastikan. "Kalau sudah lapor, baru akan diketahui apa jenis kejahatannya," lanjut perwira dengan tiga melati di pundak itu. Setelah itu, baru penyidik bisa membandingkan dengan berbagai kejahatan perbankan yang pernah ditangani dan mengambil langkah yang tepat. (chi/byu/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar